Pertama
Allah Sumber Keadilan
Keadilan dalam arti umum adalah bagi rata atau bagi sesuai dengan kebutuhan (keadilan distributif). Tetapi kitab Nahum tidak bicara keadilan dalam pengertian seperti di atas. Dalam pengertian yang luas keadilan menunjuk pada sikap dan perilaku yang benar terhadap sesama. Orang yang adil adalah orang yang memperlakukan sesamanya dengan benar. Dan diantara berbagai jenis keadilan, ada dua jenis yang dapat dipelajari dari nubuat Nahum, yaitu keadilan vindikatif dan keadilan protektif.
Keadilan vindikatif adalah keadilan yang diwujudkan dengan memberikan hukuman atau denda sesuai dengan pelanggaran atau kejahatan yang dilakukan. Tuhan menunjukkan keadilan dengan menjadi hakim yang adil, yang memberikan hukuman yang setimpal dengan kejahatan (kesalahan) yang sudah dilakukan. TUHAN adalah Hakim seluruh bumi yang menjatuhkan hukuman dengan adil (Kej. 18:25; Mzm. 7:12). Ia menghakimi setiap orang menurut perbuatannya masing-masing (Yeh. 33:20). Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang dan menjatuhkan keputusan menurut kata orang (Yes. 11:3), tetapi menguji batin dan hati (Yer. 11:20). Karena itu, keputusan-Nya adil dan Ia tidak akan menghukum orang benar, seperti menghukum orang fasik (bdk. Kej. 18:25).
Ia menghakimi dunia dengan keadilan (Mzm. 9:9; 96:13). Amos berbicara tentang TUHAN yang menghukum bangsa-bangsa di sekitar Israel karena kejahatan yang sudah mereka lakukan (Am. 1:2-2:3; lihat juga Yeh. 25-32). Ia akan membakar istana, mematahkan gerbang Damsyik, dan membuang rakyat Aram, karena mereka telah mengirik Gilead dengan eretan pengirik dari besi (Am. 1:2-5). Ia akan menghukum Edom karena sudah mengejar saudaranya dengan pedang tanpa belas kasih (Am. 1:11-12). TUHAN akan menghukum Kerajaan Asyur karena dengan sombongnya mengalahkan bangsa-bangsa untuk memunahkan mereka (Yes. 10:5-11). Karena kejahatan yang sudah mereka lakukan, Ia akan menghukum Babel dengan mengalahkan mereka (Yer. 25:12; 50-51)
Refleksi:
Ketika kita disakiti atau anak kesayangan kita dijahati oleh orang yang lebih kuat, pernahkah tersimpan di dalam hati atau terucap kalimat “Biarlah Tuhan yang Membalas”? Atau lebih halus dengan mengatakan “Tuhan tidak tidur”? Apa yang anda bayangkan kalau Tuhan tidak tidur ……. membalas sakit hati anda?
Itulah yang dirasakan oleh Nabi Nahum.
Nah 1:3
TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa-Nya,
tetapi sekali-kali Ia tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman.
TUHAN berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya.
Kenapa TUHAN menghukum Asyur, itu karena Asyur yang jauh lebih kuat sudah melakukan kejahatan yang sewenang-wenang kepada orang Israel. Kalau Asyur salah konsekuensinya ya dihukum. Orang disebut berlaku adil ketika dia memperlakukan sesamanya dengan benar. Kalau melakukan kesalahan harus menanggung hukuman, tetapi sebaliknya kalau ada yang melakukan keutamaan ada ganjarannya.
Keadilan dalam bentuk lain adalah keadilan dengan memberikan perlindungan terutama kepada mereka yang benar dan lemah dari tindakan sewenang-wenang yang disebut dengan keadilan protektif.
Bagaimana kalau gambaran Tuhan Yang Maha Kuasa seperti Nah 1:3-5 itu melindungi umat-Nya? Siapa yang akan berani melawan-Nya?
Nah 1:7-8
TUHAN itu baik; tempat perlindungan pada waktu kesusahan;
Ia memperhatikan orang-orang yang berlindung pada-Nya, bahkan dalam banjir yang melanda.
Ia menghabisi sama sekali orang-orang yang bangkit melawan Dia,
dan musuh-Nya dihalau-Nya ke dalam gelap.
Dalam Perjanjian Lama TUHAN dikenal sebagai pelindung orang lemah. Dia adalah Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda (Mzm 68:6-7). Orang asing, anak yatim dan janda adalah kelompok orang lemah dan miskin dalam masyarakat Israel kuno, yang sering menjadi kurban kejahatan orang-orang kuat. Ia menyembunyikan orang-orang yang berlindung pada-Nya dan melindungi mereka dari persekongkolan orang-orang yang mau mencelakai mereka (Mzm. 31:20-21).
Allah yang abadi adalah tempat perlindungan bagi Israel, lengan-Nya yang kekal, melindungi mereka dan mengusir musuh dari hadapan mereka (Ul. 33:27). Ia melindungi Israel sepanjang perjalanan di padang gurun sehingga dapat berjalan dengan aman melalui tanah bangsa-bangsa lain (Yos. 24:17). Dia adalah Yang Mahakuat, yang melindungi Israel dari musuh-musuhnya dan membalas kejahatan mereka kepada umat-Nya (Yes. 1:24). Dia adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya dan benteng bagi Israel (Yl. 3:16). Ia seperti gembala yang melindungi domba-dombanya dari gangguan binatang buas (Yeh. 34:16). Seperti burung yang berkepak-kepak untuk melindungi sarangnya, TUHAN melindungi Yerusalem dan menjauhkannya dari celaka (Yes. 31:5).
Kedua
Tentang Kebesaran TUHAN
Nah 1:3-5 memberikan gambaran Tuhan yang Maha Kuasa, Maha Besar dan Maha Dahsyat secara lebih konkret. Gambaran kekuasaan Tuhan yang Maha Besar tersebut juga ditemukan di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama yang lain.
Am 1:2
Ia berkata,
“TUHAN mengaum dari Sion dan dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya;
keringlah padang-padang penggembalaan dan layulah puncak gunung Karmel.”
Ketiga
Tentang Hukuman
Kalau Allah menghukum, tidak berarti Allah berlaku kejam. Jika ada orang yang berlaku jahat terhadap sesamanya dibiarkan, ini justru berarti Allah tidak adil karena membiarkan kejahatan terus membelenggu kebenaran. Hukuman merupakan konsekuensi dari kejahatan. Jika tidak mau menanggung hukuman, maka janganlah melakukan kejahatan terhadap sesama. Hukuman kepada mereka yang berbuat jahat akan meringankan beban mereka yang menjadi korban kejahatan. Tuhan akan memulihkan mereka yang mengalami penderitaan dan penindasan dengan menghukum mereka yang berlaku kejam.
Nah 1:13
Sekarang, Aku akan mematahkan gandarnya dari bahumu,
dan memutus belenggu-belenggumu.”
Nah 2:1-2
Pendobrak maju terhadap engkau;
jagalah benteng, awasilah jalan, ikatlah pinggangmu kuat-kuat,
kumpulkanlah segala kekuatan!
Sesungguhnya, TUHAN akan memulihkan kemuliaan Yakub, seperti kemuliaan Israel;
sebab para perampas telah merampasnya dan membinasakan carang-carangnya.
Refleksi:
Pernahkah kita meminta untuk dihukum Tuhan? Ketika kita mengaku dosa (menerima Sakramen Tobat) atau mengucapkan Doa Tobat, bukankah kita mengatakan “Allah Yang Maha Rahim, aku menyesal atas dosa-dosaku. Aku sungguh patut Engkau Hukum, terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau …dst…
Keempat
Tentang Mereka Yang Merasa Diri Kuat
Kitab Nahum memberikan peringatan kepada orang-orang yang merasa diri kuat, supaya tidak berlaku jahat terhadap sesama yang lemah dan berkekurangan, karena bisa jadi mereka harus berhadapan dengan Tuhan yang melindungi mereka yang lemah.
Nah 1:12
Beginilah firman TUHAN,
“Sekalipun mereka utuh dan begitu banyak jumlahnya,
mereka akan dibabat habis dan binasa. Sekalipun Aku telah merendahkan engkau,
Aku tidak akan merendahkan engkau lagi.
Kelima
Tentang Mereka Yang Lemah
Allah Yang Maha Kuasa melindungi orang-orang yang lemah. Dengan kekuasaannya yang begitu besar Allah menjaga orang-orang yang berlindung kepada-Nya. Allah Yang Maha Pengasih memberikan perhatian kepada orang-orang lemah yang menjadi korban kejahatan dari orang-orang yang kuat.
Diolah dari: YM Seto Marsunu, M.Th @Fides in Christum Bible Study dan Alkitab Deuterokanonika TB2
PTK.0005