Teologi adalah ilmu tentang Allah, semua pembicaraan tentang Allah. Setiap atau semua pembicaraan tentang Allah itu tidak berakhir dengan kesimpulan, ooo… jadi Allah itu begini. Ooo… Allah itu begitu. Tidak berakhir di situ.
Semakin sungguh-sungguh dan semakin lurus teologi maka cara berpikir kita atau cara berbicara kita tentang Allah, ujung-ujungnya bukan suatu kesimpulan. Ujung-ujungnya adalah “ya…Tuhanku dan Allahku, aku menyerahkan diriku kepada Mu”. Itulah ujung dari teologi.
Berbeda dengan ilmu ekonomi misalnya, seseorang yang belajar ekonomi ujung-ujungnya ketika sudah menjadi ahli maka dia akan menguasai dunia ekonomi.
Sedangkan kalau orang belajar teologi maka ujung-ujungnya dia justru menjadi tidak menguasai Allah seperti halnya seorang ahli ekonomi yang menguasai dunia ekonomi. Orang yang belajar teologi atau ilmu tentang Allah akan membiarkan dirinya dikuasai oleh Allah.
Sumber: Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Jakarta – Mgr. Ignatius Suharyo
PTK.0002