Waktu saya kecil, salah satu game yang pertama kali saya kenal adalah Donkey Kong. Pada masa itu – di saat computer belum terlalu memasyarakat – bermain game yang sangat sederhana tersebut melalui game console yang sering disebut game watch sungguh sudah terasa luar biasa. Tampilan grafis di console tersebut sudah terasa begitu menghibur. Sejak masa itu, teknologi computer graphics terus berkembang. Salah satu yang fenomenal adalah Augmented Reality.
Dalam posting belajar marketing kali ini, kita akan mencoba melihat aplikasi teknologi ini dalam mengembangkan atau menyampaikan marketing ideas. Tetapi sebelumnya akan kita lihat apa yang dimaksud dengan augmented reality. Teknologi ini menggabungkan tampilan grafis tiga dimensi yang direkayasa menggunakan computer dengan tampilan lingkungan nyata. Dengan semakin canggihnya tampilan grafis tiga dimensi, maka teknologi ini akan semakin mengaburkan batas antara tampilan yang maya dan yang nyata. Lebih dahsyat lagi, augmented reality bisa menambahkan elemen-elemen yang bisa diaplikasikan untuk semua panca indera kita. Augmented reality bisa menambahkan grafis, suara, haptic, dan bahkan bau ke dalam rekayasa computer. Haptic merupakan elemen yang diaplikasi melalui indera sentuhan. Bayangkan, dengan teknologi ini, cukup menggunakan alat seperti kaca mata dan beberapa interface atau antar muka ke beberapa indera kita seperti headset dan interface ke indera sentuhan dan penciuman, maka kita bisa memasuki alam maya. Salah satu contoh aplikasi augmented reality membutuhkan tiga komponen utama yaitu: head-mounted display, tracking system dan mobile computing power.
Pemanfaatan teknologi ini antara lain untuk bidang kesehatan, manufaktur dan reparasi, simulasi serta tentu saja…. hiburan! Salah satu bentuk sederhana yang bisa kita lihat adalah saat berita laporan cuaca di televisi. Pembawa acara berdiri dengan dikelilingi oleh tampilan virtual dari peta cuaca yang berubah-ubah. Atau bagi para penggemar sepak bola, pada beberapa siaran langsung sepakbola, kita sering melihat iklan yang seakan-akan ditempel di lapangan sepakbola.
Nah… bagaimana aplikasinya di dunia hiburan? Pengembangan video atau computer games, film dan bahkan siaran langsung hiburan di televisi bisa menggunakan teknologi ini. Salah satunya, bila Anda penasaran bisa menyaksikannya di Trans TV nanti malam, Jumat, 23 Oktober 2009 pukul 20.30 – 21.30 WIB. Acara tersebut terkait live show bertajuk “The World in Your Hand” yang merupakan rangkaian marketing event dalam acara peluncuran corporate identity baru dari Telkom Indonesia.
Bagaimana menurut Anda, ada aplikasi lain yang mungkin bisa dikembangkan untuk marketing event lainnya? Please share your marketing ideas @ http://kopicoklat.com dan belajar marketing bersama di blog ini.
Augmented Reality
Aplikasi yang membuat orang bisa “berada di dunia lain” ini sangat menarik untuk ajang memperkenalkan / menjual produk yang kental dengan aspek visualnya.
Mis :
customized fashion (bisa coba pakai baju virtual sebelum pesan)
real estate (bisa simulasi masuk ke rumah yang dijual)
pariwisata (bisa coba jalan-jalan ke negeri lain, sebelum membeli paket tour sebenarnya)
Karaoke I’m the Star (berkaraoke di panggung virtual dan ribuan penonton bertepuk tangan setelah kita menyanyi – seolah saya adalah Jacko -)
dan berbagai fantasi “gila” lainnya …
Salam,
sUSILo
Mantap…. memang semakin banyak peluang untuk berkreasi dengan berkembangnya teknologi ini. Contoh2 dari Susilo sangat menarik, bukan hanya sebagai media promosi tapi bisa juga sebagai inovasi produknya sendiri. Ada lagi?
posting yang cukup menarik……marketing akan berubah total kalau seperti itu….
Thx bro, for the comments, memang perkembangan teknologi mampu memberi kontribusi penting dalam perkembangan implementasi marketing. Konsep New wave marketingnya Hermawan Kartajaya pun tidak lepas dari pengaruh perkembangan teknologi. Implikasinya, kata Thomas L. Friedman: the World is Flat. Tp kata Hermawan Kartajaya; The world is still round, but the market is already flat. Peace…